Senin, 23 Januari 2017

Perguruan Tinggi Luar Negeri yang Bekekrja Sama Dengan IBI DARMAJAYA LAMPUNG

IBI Darmajaya merupakan sebuah perguruan tinggi di Provinsi Lampung yang berbentuk Institut. IBI Darmajaya fokus pada bidang pengembangan sumber daya manusia, yaitu dibidang Komputer, Bisnis, dan Ekonomi yang berbasiskan teknologi. Saat ini IBI Darmajaya telah bekerjasama dengan berbagai negara seperti Inggris, Malaysia, Tiongkok, Thailand, Vietnam, dan  Negara lainnya melalui program – program yang dilaksanakan oleh International Office IBI Darmajaya seperti P2A , Student Activity , Student Mobility , Join Degree ,dll . Contoh kerjasama yang telah dilakukan antara lain : 



  • Inggris

Rapat persiapan program joint degree yang dihadiri DR. Ray Priest dari University of The West of England Bristol Inggris di IBI Darmajaya, Rabu (30/9/2015). Foto: Dok.IBI Darmajaya.
Bandar Lampung –- Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya mulai merealisasikan program joint degree dengan terlebih dahulu menjajaki kurikulum pembelajaran, persiapan mahasiswa, dan dosen.

Hal tersebut dibahas dalam rapat persiapan program joint degree yang dihadiri DR. Ray Priest dari University of The West of England Bristol Inggris, Kepala Kantor Urusan Hubungan Internasional (KUHI), Rahmalia Syahputri dan beberapa dosen IBI Darmajaya, Rabu (30/9/2015).

DR. Ray Priest dari University of The West of England Bristol Inggris mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung pelaksaan program joint degree yang akan diikuti mahasiswa dari IBI Darmajaya.

“UWE memiliki 4 Fakultas yakni Bisnis dan Hukum, Lingkungan dan Teknologi, Kesehatan dan Ilmu Terapan, serta Seni, Industri Kreatif dan Pendidikan. Kami sangat mengapresiasi IBI Darmajaya sebagai perguruan tinggi pertama di Indonesia yang bekerjasama dengan UWE Bristol Inggris untuk program joint degree. Selain itu, mahasiswa IBI Darmajaya pasti senang kuliah disana, karena selain mereka terdapat sekitar 1000 mahasiswa lainnya yang juga berasal dari Asia,” ujar DR. Ray.

Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Hubungan Internasional (KUHI), Rahmalia Syahputri, mewakili Rektor IBI Darmajaya Andi Desfiandi, dalam rilisnya mengatakan joint degree rencananya akan dilaksanakan pada tahun depan. Sehingga sebelum pelaksanaannya, banyak hal yang harus dipersiapkan supaya program ini dapat berjalan dengan baik, dan optimal.

“Dalam rapat ini kami membahas tentang bagaimana pelaksanaan kurikulum pembelajaran di UWE Bristol. Kemudian apa saja yang perlu kami lakukan untuk mempersiapkan mahasiswa agar mampu mengikuti pembelajaran disana, dan mempersiapkan kualitas dosen IBI Darmajaya sebagai dosen pembimbing,” ujarnya.

Diungkapnya, joint degree akan diperuntukan bagi mahasiswa jurusan Magister Manajemen. Dimana mahasiswa berkesempatan kuliah di 2 negara, 1 tahun di IBI Darmajaya kemudia melanjut di UWE Bristol Inggis. Mereka dapat menyusun tesis dan wisuda di UWE Bristol Inggris, serta memperoleh 2 ijazah untuk 1 gelar yakni dari IBI Darmajaya, dan University of The West of England Bristol Inggris.
 


Program ini merupakan bentuk implementasi hibah Bantuan Fasilitas Kerjasama Internasional (BFKSI) yang diraih KUHI IBI Darmajaya dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kementristek Dikti).

“Program joint degree ini akan dilakukan dengan University of the West of England Bristol (UWE). Perguruan tinggi ini merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Inggris, terutama dalam menciptakan output yang berdaya saing. UWE Bristol masuk dalam 6 terbaik sebagai universitas top dimana lulusannya terserap di dunia kerja. UWE juga memenangkan penghargaan NUE pada tahun 2014 sebagai Universitas Terbaik 2014 kategori University Careers/Employability Service,” paparnya.

Dikatakannya, keberhasilan UWE dalam menciptakan lulusan yang berdaya saing diharapkan bisa menjadi pilihan terbaik dalam pelaksanaan program join degree. UWE menjadi perguruan tinggi pertama di Inggris yang telah menjalin kerjasama pendidikan dengan IBI Darmajaya.

“Kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri menjadi langkah kongkret dan bukti nyata suport IBI Darmajaya dalam melahirkan generasi yang kompeten dan berdaya saing global. Kami berharap kerjasama ini akan mampu mendorong IBI Darmajaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta mampu menciptakan lulusan-lulusan yang dapat berperan baik ditingkat lokal maupun internasional.” Harapnya.(*)


  •  India


Mahasiswa asal India, Sajidu Rahman -- Foto: Dok.IBI Darmajaya

Bandar Lampung –- Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya kembali menerima kehadiran mahasiswa luar negeri. Kali ini, mahasiswa asal India, Sajidu Rahman akan melaksanakan international internship programe (program magang internasional) di perguruan tinggi yang berjulukan kampus biru ini.

Selama hampir satu bulan mulai 17 Sepetember – 15 Oktober 2015, pria yang akrab disapa Sajid ini akan magang di IBI Darmajaya. Mahasiswa jurusan Ilmu Tekni Komputer ini terlibat sebagai asisten laboratorium jaringan komputer di kampus setempat dan ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan internasional yang dilaksanakan Kantor Urusan Hubungan Internasional (KUHI) IBI Darmajaya.

“Selain bekerja, saya juga akan membuat laporan akademik dengan melakukan penelitian tentang analisa pembangunan database kerjasama internasional IBI Darmajaya dengan dibantu dosen pembimbing dari IBI Darmajaya, Dr. Ir. Suhendro Yusuf Irianto, M. Kom,” ujar Rahman.

Menurutnya, IBI Darmajaya tidak hanya memiliki fasilitas yang lengkap, tetapi juga ditunjang dengan tenaga pengajar yang mumpuni dibidangnya serta menerapkan sistem kurikulum pembelajaran yang menyesuaikan kebutuhan dunia industri.

“Saya merasa senang dan beruntung bisa mendapat kesempatan untuk magang di IBI Darmajaya. Para dosen, karyawan, dan mahasiswa IBI Darmajaya sangat ramah, dan mau membantu ketika saya mendapat kesulitan,” imbuhnya. 

Mahasiswa Birla Institute of Technology and Science, Pilani, India ini mengaku baru pertama kali datang ke Indonesia dan ia begitu tertarik untuk mempelajari bahasa, dan kebudayaan Indonesia.

“Selama disini saya juga akan belajar tentang bahasa Indonesia, bahasa Lampung, mengenal tarian, kebudayaan, dan pariwisata daerah. Begitu pula sebaliknya, saya juga tidak ragu untuk berbagi kepada mahasiswa IBI Darmajaya tentang kebudayaan India,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Hubungan Internasional (KUHI) Darmajaya, Rahmalia Syahputri mewakili Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, SE., MA dalam rilisnya mengatakan international internship merupakan salah satu bentuk implementasi hibah Program Bantuan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI) yang diperoleh IBI Darmajaya dari Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) tahun 2015.

“Magang internasional ini bertujuan agar kehadiran mahasiswa asing dapat membawa nuansa internasional di kampus. Sehingga mahasiswa kami terbiasa untuk berinteraksi, berkomunikasi, mengenal kebudayaan asing, serta menumbuhkan sikap saling menghargai perbedaan antar bangsa dan Negara,” paparnya.

Dijelaskannya, program ini memberikan kesempatan kepada total 10 mahasiswa asing dalam 2 periode. Periode selanjutnya akan diisi oleh mahasiswa asing dari berbagai negara sebanyak 8 – 9 peserta. Beasiswa ini meliputi tempat tinggal, biaya hidup, kursus bahasa, budaya, kuliner, pariwisata lokal, dan kunjungan industri.

“Selain itu, mahasiswa asing akan melakukan pengabdian masyakarat ke desa-desa di Lampung, sehingga dapat berbaur dengan masyarakat dan diharapkan terciptanya citra positif mengenai kerukunan antar bangsa. Di akhir program, setiap peserta juga akan membuat proyek video, majalah dinding, dan menunjukkan kebolehannya dalam seni dan budaya Lampung” terangnya.

Dikatakannya selain international internship, IBI Darmajaya juga melaksanakan program internasional lainnya seperti student mobility (pertukaran mahasiswa). joint degree (gelar bersama), joint research, Passage to Asean (P2A), dan visit in lecture.
“Menyadari saat ini Indonesia sudah memasuki era globalisasi dan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), IBI Darmajaya berkomitmen dan terus berupaya mempersiapkan mahasiswa dan lulusan yang berkualitas serta berdaya saing internasional ditengah era globalisasi,” tandasnya.(*)
  •  Passage to ASEAN periode 3 pergi ke Singapura - Malaysia - Thailand





Maret ini adalah bulan yang tak terlupakan bagi lima mahasiswa IBI Darmajaya. Mereka Reyndy Hidayah, Evi Novaria, Rossy Noci, Marina Casandra dan Teddy Armanda yang bergabung Passage to periode program ASEAN 3 sebagai duta mahasiswa untuk mempromosikan Indonesia, Lampung, dan IBI Darmjaya di tiga negara: Singapore - Malaysia - Thailand sejak Maret, 4 - 15. Mereka didampingi oleh staf International Office, M. Danang Wijaya. Sebelum mereka pergi ke luar negeri, mereka memiliki telah memberikan 'pra-keberangkatan pelajaran' seperti First Aid, bahasa internasional, dan belajar bagaimana menyajikan dan mempromosikan IBI Darmajaya, budaya tradisional dari Lampung dan Indonesia secara umum. Sebagai hasilnya, tari dan lagu Lampung memenuhi udara di depan mahasiswa universitas tuan rumah yang mereka kunjungi. Para penonton tampak antusias ketika mereka diberi kesempatan untuk mencoba tarian yang disebut tari Bedana Lampung. Selain perwakilan dari IBI Darmajaya, peserta P2A juga belajar bagaimana setiap hari tinggal di negara lain. Mereka belajar penggunaan mata uang asing, transportasi lokal, situs sejarah, dan kuliner dan pariwisata. Misalnya, mereka mengunjungi Universal Studio, China Town, Orchid Garden, Marina Bay di Singapura, Twins Menara di Malaysia, Ayutthaya Kuil di Bangkok dan sebagainya.



  • Perancis


         IBI Darmajaya Jajaki Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Di Perancis



BANDAR LAMPUNG---Informatics and Business Institute (IBI) Darmajaya sedang menjajaki kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Perancis. Hal itu terungkap saat Campus France, yang merupakan sebuah badan di bawah naungan Kedutaan Besar (Kedubes) Perancis di Indonesia yang membidangi masalah pendidikan, berkunjung ke IBI Darmajaya dan menggelar sosialisasi mengenai sistem pendidikan dan meraih beasiswa di perguruan tinggi ternama di Perancis. 

Acara yang berlangsung di Gedung B Pascasarjana IBI Darmajaya belum lama ini dihadiri antusias oleh segenap civitas academica IBI Darmajaya mulai jajaran pimpinan, kepala biro, kepala jurusan, dosen, hingga pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Organisasi Kemahasiswaan (Orkem), Himpunan Mahasiswa (Hima), serta puluhan mahasiswa lainnya.

Rektor IBI Darmajaya DR. Andi Desfiandi, SE.,MA mengatakan IBI Darmajaya, sesuai mottonya yakni, “One Step Ahead Toward Globalization” dan merupakan titik awal mewujudkan world regocnized university di tahun 2023 telah mendapatkan pengakuan akan kredibilitas IBI Darmajaya tidak hanya pada level nasional, tetapi juga level internasional. Diantaranya, sejak  tahun 2008, IBI Darmajaya bekerjasama dengan Higher Education Learning Philosofy (HELP) University College (HUC) Malaysia dan University Teknologi Malaysia Malaka  (UTeM), Universitas Kebangsaan Malaysia serta penjajakan kerjasama dengan perguruan tinggi di negara-negara lainnya. “Ditambahkan dengan kehadiran Campus France, kami senantiasa mendukung sepenuhnya dan menyambut baik penjajakan kerjasama IBI Darmajaya dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi ternama di luar negeri. Salah satunya di Perancis,” ujar Andi, Senin (8/10)

Penanggungjawab Campus France Jakarta Anton Hilman mengatakan pihaknya mengunjungi IBI Darmajaya, untuk menginformasikan segala hal mengenai pendidikan di Perancis. Seperti jumlah puluhan universitas negeri dengan sekitar lebih dari 300 jenis bidang studi yang tersedia dan tersebar di berbagai wilayah di Perancis. Juga tentang program beasiswa yang bisa diperoleh calon mahasiswa. “Kami sedang menjajaki kerjasama dengan IBI Darmajaya untuk menindaklanjuti kegiatan ini. Kami berharap adanya minat dan keinginan dari para mahasiswa dan dosen untuk berkuliah di Perancis,” harapnya.

Adapun bentuk kerjasama tersebut adalah melakukan pertukaran mahasiswa dan dosen. Sehingga dengan adanya kerjasama,  maka dimungkinkan mahasiswa, dosen, dan karyawan yang ingin meningkatkan kompetensi dan kemampuan akademik dapat menuntut ilmu di Perancis dengan biaya yang terjangkau.


Anton menambahkan semua ijasah lulusan perguruan tinggi di Perancis diakui baik oleh pemerintah Indonesia melalui Dirjen Dikti Diknas dan diakui secara internasional. Lembaga-lembaga pendidikan tinggi Perancis menawarkan program pendidikan (setingkat S1, Master/S2, dan Doktor/S3) yang diakui secara internasional. Salah satu kekayaan dari lembaga-lembaga tersebut terletak pada keragaman jurusan dan pelatihan.

“Di seluruh penjuru Perancis, terdapat lembaga-lembaga pendidikan berkualitas, dalam berbagai bidang, baik berupa universitas, sekolah teknik, sekolah bisnis, institut, maupun sekolah bidang pemerintahan. Semuanya menawarkan pendidikan berdurasi singkat maupun panjang, yang berorientasi pada penelitian atau tenaga siap kerja di perusahaan-perusahaan. Keunggulan program-program tersebut tercermin dari keberhasilan yang telah diraih para lulusannya, diantaranya, di bidang ilmiah (hadiah Nobel), teknologi dan industri (ruang angkasa-antariksa, komunikasi, transportasi, energi, dan lainnya) serta budaya,” papar Anton.  Selain mengunjungi IBI Darmajaya, Campus France juga mengunjungi universitas negeri dan kampus swasta lainnya di Lampung. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar